Welcome 2 My Blog

Selamat datang di Blog Suka-Suka Mutheeid..

Rabu, 07 April 2010

Tujuan dan Jenis jenis wawancara

Tujuan wawancara menurut pakar komunikasi radio Dr. Myles Marsel :
1. Memastikan kebenaran dan aktualitas fakta
2. Memperoleh pernyataan resmi langsung dari sumbernya
3. Menggali titik pandang, opini (points of view)
4. Memformulasikan suatu masalah
5. Memperoleh suara yang mewakili masyarakat
6. Menciptakan gaya berita bercerita
7. Meningkatkan citra pribadi reporter
8. Memperkuat kredibilitas radio di bidang informasi


*. Tujuan Lain Wawancara

1. Untuk konfirmasi (penyeimbang)
2. Melengkapi data-data yang kurang detail
3. Mendorong narasumber agar berbicara dan mengungkapkan fakta
4. Menyambung kesenjangan hubungan narasumber dengan media.
(Masduki, jurnalistik Radio Menata profesionalisme Reported dan Penyiar).


Jenis-jenis wawancara

1. Wawancara berita (News-peg Interview)
Untuk memperoleh keterangan, menggali fakta, konfirmasi, atau pandangan tentang suatu masalah atau peristiwa disebut juga wawancara (informative Interview). Biasanya dilakukan dengan seorang “ahli” untuk menemukan kejelasan sebuah isu atau kejadian.

2. Wawancara jalanan ( man in the street interview)
Mewawancarai berbagai sumber berita secara terpisah, namun satu sama lain mempunyai kaitan dengan masalah /suatu peristiwa. Misalnya kebakaran, reporter mewawancarai dengan saksi mata, korban, dan petugas pemadam kebakaran kebakaran serta warga sekitar.

3. Wawancara pribadi (personal interview)
Untuk memperoleh data tentang diri-pribadi, perjalanan hidup dan pemikiran narasumber disebut juga wawancara biografi.

4. Wawancara sambil lalu (casual interview, door-stop interview)
Berlangsung secara mendadak, tak ada perjanjian/ deal terlebih dahulu dengan narasumber, tapi “mencegat”.

5. Wawancara tertulis (Written interview)
Dilakukan melalui surat- menyurat atau korespodensi

6. Wawancara emosional (emotional interview)
Menunjukan perasaan orang yang di wawancara, misalnya korban penggusuran atau korban perampokan.

7. Wawancara menghibur (entertaint interview)
Dilakukan dengan seorang selebritis, actor/ penyanyi terkenal. Tujuan utama wawancara ini adalah semata-mata menghibur topic pembicaraan secara umum masalah bukan masalah yang sangat serius. Diharapkan muncul banyak anekdot/ cerita lucu dari narasumber.

8. Wawancara pro-kontra (challenging interview)
Bertujuan mendapatkan penjelasan pembelaan, atau komentar atas visu controversial.

9. Wawancara keras
*. Dilakukan jika hanya menginginkan komentar/ pernyataan tentang suatu peristiwa
*. Dikerjakan untuk pemberitaan peristiwa actual
*. Pendek dan sederhana.

10. Wawancara eklusif (eclusive interview)
Wawancara yang di lakukan seorang wartawan/ lebih (tetapi berasal dari satu media) secara khusus dengan interview, berkaitan dengan masalah tertentu ditempat yang telah di sepakati bersama oleh pewawancara dan interview.

(Asep Syamsul, M.Romli, Broadcast Jurnalisme panduan menjadi penyiar reporter dan script writer)


Jenis-jenis wawancara menurut Imelda Reynolds

1. wawancara keras : wawancara yang memiliki suatu permasalahan
2. wawancara informatik : wawancara yang memberikan fakta.
3. wawancara emosional : wawancara yang menunjukan perasaan orang yang diwawancara
4. wawancara paksaan : wawancara yang apabila orang yang di wawancara tidak menghendaki
5. wawancara menghibur : menunjukan informasi, pribadi
6. wawancara vox pop : suara rakyat kecil atau opini masyarakat.

Senin, 29 Maret 2010

Struktur penulisan feature

Model blok:
Kekuatan model penulisan blok juga dapat mempertahankan daya tarik cerita dari awal hingga akhir. Membuat cerita selalu menarik dan penuh kejutan.

Lead

Badan berita

Penutup/ending

Lead : berfungsi sebagai teaser (penarikperhatian)
Badan berrita: fakta-fakta yang menjelaskan lead. Dan konteks atau background sebuah peristiwa/fakta.
Transisi : untuk merangkai kejadian: memberitahukan pemirsa bahwa kita akan pindah dari satu ke cerita yang lain. (pilihan salah satu teknik siaran atau penyuaraan untuk digunakan sebagai transisi pada feature kita.
Ending : hali kedua yang paling menarik dari keseluruhan feature, setelah lead.
- Ending sedapat mungkin menceritakan hal yang akan terjadi di masa depan (proyeksi ke depan)
- Ending merupakan ringkasan/iktisar, mengikat ujung-ujung bagian cerita yang lepas dan mengarah kepada lead.
- Ending bisa menjadi penyengat, penutup yang menggaet dan mamp membuat terhenyak
- Atau ending tanpa penyelesaian. Feature dapat ditutp dengan sebuah ending yang tanpa perlu diungkapkan penyelesaiannya.


Lead
Gaya penulisan feature/documentary, pada awal kalimat (lead) sedikit yang menyampaikan fakta, bahkan pada awal naskah gaya penulisannya more freely. Oleh karena itu kunci untuk menarik perhatian pada sebuah karya fature terletak pada awal naskah atau para paragraph pertama yaitu Lead.

Lead : berfungsi sebagai teaser untuk menarik perhatian pendengar.

Lead untuk feature, juga untuk
1. Menarik perhatian audiens untuk mengikuti cerita
2. Membuat jalan supaya alur cerita lancer
Lead untuk feature : seorang penulis naskah feature yang kreatif akan dapat memperoleh lead yang begitu menarik, dan mampu menyedot perhatian public. Ada beberapa jenis lead untuk feature :

Lead Ringkasan

Awal kalimat dengan menggunakan sebuah fakta yang berupa sebuah kesimpulan dari sebuah rangkaian peristiwa.
Contoh: “ini satu lagi kasus peninggalan orde-baru, yang mampu menyayat-nyayat hati rakyat Aceh, DOM…!”

Lead Bercerita

Lead ini paling disukai penulis fiksi, novel atau cerita pendek. Tekniknya adalah dengan menciptakan suatu suasana dan membiarkan pendengar menjdi tokoh utama. Hasilnya pendengar akan merasa kehausan bila cerita kita menyajikan tentang seseorang yang tengah kehausan di padang pasir, atau suasana seram ketika kita bercerita tentang sesuatu yang menakutkan.

Contoh : “bau amis darah masih membekas disetiap sudut bangunan yang kini tinggal puing-puing, sementara asap masih mengepul dari bongkahan kayu dan bata, runtuhan gedung ghotel yang habis dilalap si jago api tadi malam.

Lead Deskriptif

Menciptakan gambar dalam pikiran pendengar atau mampu membangkitkan Theatre of mind, suatu tokoh. Lead ini cocok untuk feature yang menampilkan profil/human interest.

Contoh: “wajah obama bin laden, sama sekali tidak mengesankan bahwa orang nomor satu incaran agemn dari berbagai Negara ini adalah

Feature and Documentery

Etimologi (asal usul kata)
1. Feature = karya jurnalistik khas (karangan khas)
2. Documentary = rekaman/catatan peristiwa
Pada media feature dan documentary tdk ada perbedaan yg signifikan krn hanya berbeda pada penempatan slotnya.

PEMUATAN/PENAYANGAN PRODUK FEATURE
- Media cetak : koran, majalah, tabloid, dll
- Media elektonik (broadcast): radio dan televisi
- Media online
Feature dikenal pada media cetak, radio, dan tv
Documentary (1920) hanya dikenal di radio dan tv

CONTOH FEATURE RADIO
Di indonesia produksi feature radio masih sangat minim penyebabnya:
- SDM
- Proses produksi mahal
- Pandangan masyarakat soal eksistensi radio

KARYA JURNALISTIK
1. News : straight news, reportase, investigasi
2. Wawancara
3. Feature
4. Documentary

DEFINISI
Feature/documentary (elektonik)
Sebuah karya jurnalistik yang kreatif, kadang subjektif dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada audience tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.



Kreatif
Tidak seperti dalam berita,
Feature/documentary memunginkan pembuatannya menciptakan sebuah cerita. Tentu meski demikian feature masih diikat etika bahwa karya tersebut harus akurat, bukan fiksi atau khayalan.
Subjektif
Feature/documentary dibuat dalam bentuk “aku”, memungkinkan produsernya memasukan emosi dan pikirannya sendiri. Meski kita sebagai jurnalis dilatih dalam menyajikan laporan yang objektif. Gambaran “jiwa petualang” produsernya biasanya tergambar dalam produksi ini.

Informatif
Feature/documentary kadang kurang nilai beritanya tapi bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam karya jurnalistik lainnya.

Entertaining
Feature/documentary menghadirkan produksi siaran yang menarik/memikat pemirsa.

Timeless (awet)
Feature/documentary tidak aka luluh dalam waktu24 jam seperti berita.

FUNGSI
1. Dapat menciptakan kembali sebuah kejadian yang historis
2. Dapat memberi komentar/penjelasan pada kondisi2 sosial
3. Dapat memunculkan biograffi seseorang
4. Dapat memadukan pendapat2 yang berbeda pada sebuah objek

Jenis - Jenis documenter
1. Profil : menggambarkan seseorang, lembaga atau sesuatu dengan tujuan mendapatkan pemirsa kepada seseoranh atau lembaga lains ebagai perluasan atau tambahan informasi, wacana dan pemikiran.
2. Sejarah : feature n doc yang dibuat untuk menampilkan kejadian atau hal2 yang berkaitan dengan masa lalu.
3. Indelp/investigasi : feature n doc dengan tujuan menggali (lap. mendalam) sejumlah citra yang lebih dalam bertujuan untuk mengungkapkan sejumlah peristiwa tertentu.

Minggu, 28 Maret 2010

Pemenang Panasonic Gobel Award 2010

Hari Jumat tanggal 26 Maret 2010 kemarin, diselenggarakannya Panasonic Gobel Award 2010 yang ke 13. Persaingan semakin menarik, karena hadir nama-nama baru yang memang patut menjadi nominatornya. Dan banyak juga pemenang-pemenang baru yang berhasil memboyong piala award tersebut. Congrat buat para pemenang!!

Inilah daftar para pemenang tersebut.

1. Presenter kuis/game show = Choky Sitohang

2. Presenter Infotainment = Feni Rose

3. Presenter musik show = Olga Syahputra

4. Presenter Berita = Putra Nababan

5. Presenter talkshow = Andi F Noya

6. Presenter talent Show = Okky Lukman

7. Presenter Olahraga = Darius Sinatria

8. Presenter reality show = Uya Kuya

9. Pelawak = Olga Syahputra

10. Program Kuis & Game Show = Gong Show

11. Program infotainment = Silet

12. Program MUsik & variety Show = Dahsyat

13. Program Komedi = Opera Van Java

14. Program Talkshow berita = Debat

15. Program Talkshow hiburan = bukan empat mata

16. Program Olahraga = djarum ISL

17. Program acara anak = IDola Cilik

18. Program fitur = Griya Unik

19. Program pencari bakat = The Master

20. Program berita = Seputar Indonesia

21. Program Drama Seri = Cinta Fitri

22. Aktor Terfavorit = Dude Harlino

23. Aktris Terfavorit = Nikita Willy

Jumat, 26 Maret 2010

Budidaya Superworm, Prospek usaha yang sangat menggiurkan

Beternak ulat jerman contohnya. Superworm atau disebut juga 'ulat Jerman' punya potensi ekonomi yang cukup tinggi. Ulat jenis ini termasuk dalam spesies serangga. Para peternak ulat jerman merasa diuntungkan dengan mendirikan peternakan ulat ini. Hal itu disebabkan karena ulat jerman dikonsumsi besar oleh pecinta binatang pemakan serangga sebagai pakan bagi binatang peliharaannya. Seperti ikan (arwana), kadal, kura-kura, katak, salamander, burung landak dan hewan pemakan serangga lainnya. Selain itu, ulat ini juga dapat dikonsumsi sebagai teman nasi. Pengolahanya pun sangat sederhana, cukup digoreng. Dan rasanya enak, gurih seperti udang. Bahkan di Amerika Utara, ulat ini dikemas dalam botol seperti selai dan dimakan dengan roti. Tapi ada juga yang dimakan mentah (malangraya.com

KLASIFIKASI ULAT JERMAN
Asdom Animalia
Phylum Arthropoda
Kelas Serangga
Family Tenebrionidae
Genus Zophobas
Species Z. morio
Ukuran 2-5 inches
Suhu 26-30oC
Makanan Butir/biji padi-padian, Gandum (kering)
Sumber Minuman Wortel, Kentang, Apel, dan lain-lain
Rumah / Tempat Berbagai Kotak yang berbahan licin
Pakan Kadal, landak, burung, ikan, kura-kura
Ancaman Terbesar Sifat kanibal, tikus, semut, jamur
Cara Beternak Termasuk sulital Amerika

Superworm atau Ulat jerman (zophobas morio) adalah sejenis ulat mirip mealworm / ulat hongkong, lebih besar. Ulat ini berasal dari Negara Amerika dengan sekitar 1 1 / 2 untuk 2 1 / 4 inci panjang atau bisa mencapai 5 cm. Superworms/ulat jerman /zophobas morio sering dipilih sebagai proyek pendidikan bagi anak-anak untuk menunjukkan siklus hidup serangga dengan metamorfosis yang lengkap (wikipedia.com)
to be continue

Pengertian Norma- Norma

- Norma Agama
Norma agama berasal dari tuhan, pelanggarannya disebut dosa.
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari tuhan. Biasanya norma agama tersebut berasal dari ajaran agama dan kepercayaan2 lainnya (relihi). Pelanggaran terhadap norma ini dinamakan dosa.
Contoh : melakukan sembahyang kepada tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.

- Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan aoa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh : orang yang berhubungan intim ditempat umum akan dicap tidak susila, melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang

- Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarahkan pada hal hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkatan penggaran.
Contoh : tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat.

- Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin.
Contoh : membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemju.

Kamis, 25 Maret 2010

Istilah-istilah dalam news program

NAH... kalo anda ingin terjun di dunia pertelevisian, ada baiknya ada mengenal kata-kata/istilah yang memang dipakai. jangan sampai ketika anda bengong sendiri ketika atasan anda menanyakan istilah2 di bawah ini...

1. Rushes: Master shot/bahan mentah yang diperoleh dari lapangan
2. VT (video tape); kaset ENG atau kaset Master Edit
3. Cut Story: isi dari VT yang sudah diedit
4. VT Editor: Editor gambar
5. Anchor/Presenter/Reader: pembaca berita
6. Inset : gambar/sketsa yang berada di sebelah kiri presenter
(dihasilkan dengan teknik computergrafix)
7. Still: Foto tidak bergerak, bisa dari foto bisa dari video
8. Library/Archieve: File gambar yang statusnya “rawan”
(Misalnya File gambar tentang kerusuhan antar suku, yang tidak bisa sembarang dikeluarkan begitu saja, jika gambar library ini dikeluarkan untuk melengkapi sebuah berita, maka harus ditulis kata “file” atau “dok.”, untuk menunjukkan bahwa gambar tersebut bukan peristiwa baru, melainkan peristiwa lama yang sudah terjadi).
9. Stock Shot: Gambar file yang bisa dikeluarkan setiap saat
10. Auto Cue (teleprompter): alat yang digunakan oleh Anchor untuk membacakan berita, karena letaknya persis di bawah lensa kamera, maka anchor seolah-olah menghapal berita tersebut.
11. Link/Intro/Cue: Lead berita, dibacakan oleh Anchor
12. Cutaway: Shot jeda di antara dua adegan
13. Jump Cut (Jump Shot) : Shot yang salah karena adegan yang loncat
14. Breaking Story: berita yang perlu segera disampaikan
15. Running Story: berita yang isunya terus menerus berlanjut
16. Top Line; kalimat pertama dari sebuah lead/intro
17. Angle Ideal TV: cerita terakhir dari sebuah berita televisi
18. TC: Time Code: hitungan counter kaset saat pengambilan gambar
19. Logging the Rushes: Preview dan mencatat TC (time code)
20. Shotlist: pekerjaan me-review catatan time code
21. Newspeg: kaitan dari sebuah berita yang berkembang
22. Pay off: salam perpisahan, tanda berakhirnya program berita

Istilah-istilah Teknis News Television:
1. Sequences: uraian gambar yang menjalin sebuah cerita
2. Set up Shot: gambar khusus yang digunakan untuk mengisi wawancara, agar tidak terjadi “talking head” (talking head adalah: gambar yang terlihat hanya wawancara saja, dan ini cenderung membosankan)
3. Voice Over: Track/Narasi (isi suara) untuk men-dubbing sequence
4. Super/Aston/Char-Gen: Nama di bagian bawah anchor (title)
5. Sync (syncronizasi): Soundbite (suara langsung narasumber) --- chargen dikeluarkan
6. Vox-Pop: Tangggapan sekilas dari orang-orang – tidak perlu chargen
7. Stand-up/Piece to Cam.: Reporter berbicara langsung menghadap ke lensa kamera di lokasi kejadian (ada beberapa alasan dilakukan stand-up)
8. S-OVT: Sound on Video Tape, suara dari VT  suara rekayasa
9. Actuality/Nat Sound: suara alamiah di lokasi peliputan
10. Live: siaran langsung
11. as live: seperti tayangan langsung, reporter melaporkan peristiwa dari lokasi kejadian “seperti langsung” padahal sudah direkam sebelumnya

Rabu, 24 Maret 2010

FENOMENA 2012, NYATA??

Hmmmm… Bosan juga ya melihat berita-berita di TV tentang bencana. Belum reda kesengsaraan akibat bencana di satu daerah, timbul lagi bencana di daerah baru. Ada yang terkena banjir, longsor, gempa, bahkan ancaman tsunami. Ribuan nyawa melayang, jutaan keluarga kehilangan hartanya. Dan ini juga termasuk cobaan untuk Negara, khususnya para petinggi negara., sebetulnya memang setiap bencana yang terjadi baik di Negara kita atau di Negara orang lain, merupakan bencana bagi seluruh manusia. Namun, mengapa saya tekankan pada petinggi negara karena selain kas Negara keluar bertriliun rupiah, mungkin, untuk membantu para warga yang terkena bencana tersebut, para petinggi Negara/pemerintah juga disangkutkan, lebih kasarnya disalahkan akan bencana yang terjadi oleh beberapa golongan di Indonesia.
Secara logika mungkin tidak seharusnya pemerintah disalahkan akan bencana yang datang. Karena bencana merupakan kehendak tuhan yang maha esa. Namun, yang perlu kita ketahui adalah, bencana terjadi karena kita, manusia yang kurang peduli akan lingkungan. Contoh kecil, terbiasanya manusia akan membuang sampah secara tidak beraturan. Dari hal kecil tersebut, maka memberikan pengaruh besar. Terjadilah banjir bandang.
Menyikapi seringnya terjadi bencana seharusnya bukan dilakukan dengan cara anarkis, seperti demo brutal yang dilakukan masyarakat yang mengaku memiliki hak demokratis. Tapi contohlah masyarakat yang masih seumuran anak SD. Mereka dengan semangatnya melakukan pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada para korban bencana alam.
Melihat banyaknya bencana yang terjadi di dunia ini, saya jadi teringat dengan fenomena 2012. Benarkah 2012 adalah hari kiamat bagi jagat raya ini?. Terus terang sempat terbesit ketakutan juga dalam diri saya akan ramalan tersebut. Saya juga ingat, dulu, sewaktu saya masih duduk di bangku SD, ada berita yang memberitahukan bahwa tahun sekian, bulan sekian, tanggal sekian, di jam sekian, akan datang sebuah bencana alam besar. Sewaktu kecil saya belum bisa berpikir apa-apa. Yang ada hanya ketakutan. Sampai-sampai saya dan kawan lainnya tidak mau sekolah dan saling bermaaf-maafan. Namun ternyata, berita tersebut hanya isu belaka. Apakah isu kiamat 2012 juga hanya sekedar isu belaka?
Pada versi film “2012” digambarkan bahwa salah satu bencana dahsyat terjadi karena tsunami. Tsunami ini menyapu bersih manusia. Namun anehnya, ada sekelompok manusia yang berhasil bertahan hidup. Padahal setahu saya dan menurut pandangan agama saya, pada saat kiamat, semua orang akan mati, tidak akan ada satu orang pun yang hidup, dan tidak ada yang tahu kapan kiamat itu akan terjadi.
Menurut situs yang saya baca, berita kiamat 2012 ini berdasarkan perhitungan kalender suku maya yang mengatakan bahwa pada tanggal 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat yang ditandai dengan kerusakan dahsyat di bumi. Namun pada situs berbeda yang saya baca juga, ternyata suku maya pun menampik hal tersebut. Suku maya justru mengatakan bahwa hal tersebut adalah gambaran dari orang-orang barat yang mengambil kesimpulan dari data tablet batu (stone tablet), yang menjadi dasar timbulnya berita kiamat 2012 ini.
Berbeda dengan pendapat para astronom yang mengjelaskan fenomena 2012 ini dengan ilmu pengetahuan. Mereka mengatakan bahwa pada tahun 2012 akan terjadi badai matahari dan banyak mengakibatkan pengaruh pada bumi.
Sebetulnya fenomena 2012 ini seharusnya jangan dijadikan momok yang menakutkan, tapi sebaiknya dijadikan panduan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa. Karena hanya Tuhanlah yang maha mengetahui atas apa yang akan terjadi pada kita dan bumi jagat raya ini.

Wawancara Televisi

Salah satu cara mencari berita adalah dengan wawancara. Sebetulnya, apakah wawancara tersebut?. Berikut teori yang saya dapat semasa perkuliahan. Teori ini saya dapat dari dosen saya Bapak Dede Mulkan (pa dekan).

Apa esensi dari adanya wawancara di televisi?
- untuk informasi
- untuk menjaring pendapat
- untuk pendalaman masalah
Dalam pelaksanaannya diperlukan: Kredibilitas dan Akurasi

Dalam melakukan wawancara, seorang presenter merupakan wakil penonton
Wawancara lapangan dilakukan di lokasi kejadian/peristiwa
Wawancara di Studio; lebih lama dan lebih baik kalau “live’

Dalam mengeluarkan/memilih sync dari hasil wawancara, kita harus memilih ungkapan yang tepat, karena sync merupakan: ungkapan perasaan, emosi dan pernyataan dari pihak yang terlibat.

Jenis Wawancara Televisi:
1. Eksposure Interview: menanyakan hal-hal yang disembunyikan oleh narasumber (wawancara ini merupakan wawancara yang sulit)
- bisa di lapangan
- bisa di studio
2. Informatif Interview: misalnya wawancara dengan saksi mata
- bisa di lapangan
- bisa di studio
3. Reaktif Interview: wawancara yang dilakukan untuk merespon hal-hal yang muncul seketika
4. Doorstep Interview: wawancara dilakukan secara bergerombol, seorang narasumber diberondong wawancara oleh puluhan reporter
(hal ini merupakan fenomena yang terjadi pada jurnalisme tv kita)

Persiapan Melakukan Wawancara Televisi:
1. Riset….riset…riset !
(caranya: baca buku, suratkabar, majalah, internet, diskusi)
2. Be Equal: Kesetaraan dalam hal masalah yang dibahas dan sikap, artinya: jangan merendah, tetap sopan, tidak arogan, dan tidak perlu basa-basi.
3. Membuat Pointers: catatan kecil supaya tidak tumpang tindih
4. Kendalikan narasumber kita (tetap bersifat kritis)
5. Pertanyaan jangan terlalu panjang
6. Hindari pertanyaan yang jawabannya “yes” atau “no”
(ajukan dengan kata tanya: kenapa? Mengapa?, dll)
7. Hindari anggukan kepala, terutama untuk hal yang sensitif
8. Tangkap “eye line” dari narasumber, jangan pernah berpaling